Sebelum
abad 20, sebelumnya ada BRANDWEER atau
pemadan kebakaran, orang mengendalikan jasa tukang ronda,dengan media kentongan
sebagai tanda kalau kentongan dipukul secara terus menerus berarti ada kejadian
ada kenakaran. Kemudian di kampong-kampung di bentuk kelompok pemadam kebakaran
(yang dijuluki anak pompa). Anggotannya terdiri dari para pemuda yang merupakan
cikal bakal barisan sukarelawan pemadadam kebakaran/balakar.
Pemerintah
HINDIA BELANDA, dalam hal ini RESIDENT OP BATAVIA membentuk satuan
pemadam yang disebut dengan BRANDWEER
IN DE AFDEELING STAND VORSTENDEN VAN BATAVIA. Pada tahun 1913 terjadi
kebakaran besar di pasar mester JATINEGARA (sekarang di kenal dengan nama
kampong melayu), kemudian dengan semangat juang yang tiggi BRANDWEER atau
petugas pemadam kebakaran melakukan pemadaman sampai api padam tanpa kenal rasa
takut dan tanpa kenal lelah, sehingga munculah MOTTO “ PANTANG PULANG
SEBELUM API PADAM WALAUPUN NYAWA TARUHANNYA”
Berkaca
pada kebakaran besar tersebut, pada tahun 1919 walikota BATAVIA mengorganisir
kegiatan pemadam kebakaran, di tanda dengan didirikannya kantor BRANDWEER BATAVIA. Perubahan berikutnya
pada tanggal 31 juli 1922 keluar pengaturan BATAVIASCH BRANDWEER REGLEMENT. Saat pemerintah jepang, pada
tanggal 20 april 1943 muncul osama serei nomor duaitentang syoobootai atau
disebut pemadam kebakaran.
Terdapat
prasasti peringatan dan ucapan terimakasih masyarakat betawi atas jasa BRANDWEER
BATAVIA atau yang sekarang disebut petugas pemadam kebakaran dan
penyelamatan, dengan pencantumkan angka tahun 1919-1929. Berdasarkan bukti
otentik prasasti ini, tanggak 1 maret 1919 ditetapkan sebagai tahun berdirinya
organisasi pemadam kebakaran DKI JAKARTA, sekarang telah berusia 98 tahun.
Salah
satu kesepakatan rakornas tahun 2008, yang dihadiri para kepala damkar,
disepakati bahwa tanggal 1 maret sebagai hari lahirnya pemadam kebakaran yang
di peringati stiap tahun secara nasional dan di masing-masing daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar